top of page

Tipu daya peningkatan pengguna kendaraan listrik di Indonesia

Updated: Dec 11, 2024

Dari berita CNBC yang ditulis oleh Firda Dwi Muliawati dengan judul Mobil Listrik Belum Full Go Green, Polusinya Pindah ke PLTU bahwa mobil listrik tetap menghasilkan emisi karbon, tetapi emisinya berasal dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara, bukan dari mobil itu sendiri. Emisi karbon dari mobil listrik lebih sedikit dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak (BBM). Satu liter bensin menghasilkan 2,3 kg CO2, sedangkan mobil listrik yang menggunakan listrik dari PLTU hanya menghasilkan 1,2 kg CO2.


Pengalihan dari pengisian bahan bakar minyak, sekarang membutuhkan aliran listrik untuk mengisi daya baterai.


Namun berdasarkan pernyataan Direktur Eksekutif Institut ReforMiner mengatakan bahwa mobil listrik di Indonesia mengurangi emisi yang bersumber dari BBM, tetapi meningkatkan emisi PLTU batu bara. "Untuk BBM dengan berbagai RON atau Cetane Number, kisaran pada satuan CO2 ton per terra joule adalah 72-75, sementara untuk batu bara kisarannya 99-106, dengan kata lain, karena mobil listrik menggunakan listrik batu bara, emisi karbonnya tetap lebih tinggi dibandingkan mobil BBM" ujar Pak Komaidi. Sebagian besar listrik di Indonesia masih berasal dari PLTU batu bara, yang menghasilkan emisi karbon lebih besar dibandingkan BBM. Untuk benar-benar mengurangi emisi, Indonesia perlu beralih dari PLTU batu bara ke energi terbarukan.


Sumber:

Comentarios


© 2024 by Belajar Sains Berkelanjutan

bottom of page